Jatinangor, Pada
hari Kamis (12 Desember 2013) IPDN menyelenggarakan Upacara Pelantikan Calon
Praja IPDN menjadi Muda Praja IPDNangkatan XXIV Tahun 2013 yang bertempat di
Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Jatinangor. Upacara pelantikan ini dihadiri
oleh Menteri Dalam Negeri RI DR. (HC) Gamawan Fauzi, SH.,MM selaku Inspektur
Upacara serta komandan upacara bupati
subang Alumni STPDN/IPDN angkatan 10 dan dihadiri pula oleh Ibu Sekretaris
Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Para Pejabat Eselon I di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Sumedang, Bupati
Bandung dan Walikota Bandung, Rektor dan Civitas Akademika IPDN, Komandan
Pusenif beserta Jajarannya, Para Pejabat TNI, POLRI, Para Pejabat Daerah,
Kepala Badan Kepegawaian Provinsi se-Indonesia, Praja IPDN, serta
undangan lainnya.
Dalam
sambutannya Mendagri menyatakan bahwa setelah Calon Praja menjalani masa
Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja sebagai tahap awal pembentukan mereka
menjadi Praja, pada hari tersebut mereka dilantik sebagai Muda Praja
IPDN. Pelantikan ini merupakan satu fase awal perjalanan mereka memasuki
dunia pendidikan tinggi kepamongprajaan.
Pada kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan bahwa IPDN merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, yang bertujuan menyiapkan Kader Pemerintahan di Jajaran Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah yang berwawasan Kenegarawanan, Profesional dan Demokratis. Yang nantinya pada diri setiap civitas akademika IPDN mengandung muatan jiwa kebangsaan, tanggung jawab, disiplin, kemampuan intelektual, keterampilan teknis dan pengembangan potensi ilmiah yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah maupun di masyarakat. Dengan demikian, Sistem pendidikan di IPDN difokuskan pada proses pembentukan dan pengembangan tiga ranah Kecerdasan Praja IPDN yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Emosional. Beliau juga menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas siapapun yang merusak nama baik Kampus IPDN dengan aksi-aksi kekerasan, karena akan merugikan dan menyakiti semua pihak. Lebih lanjut beliau juga menyatakan, Kampus IPDN memiliki banyak sarana penyaluran bakat mulai dari seni hingga olahraga untuk menghindari aksi-aksi kekerasan. Menurutnya, pihaknya tidak akan hanya memberlakukan pemecatan terhadap semua pihak yang terkait dengan aksi-aksi kekerasan di IPDN,melainkan juga akan memprosesnya secara hukum.
Pada kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan bahwa IPDN merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, yang bertujuan menyiapkan Kader Pemerintahan di Jajaran Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah yang berwawasan Kenegarawanan, Profesional dan Demokratis. Yang nantinya pada diri setiap civitas akademika IPDN mengandung muatan jiwa kebangsaan, tanggung jawab, disiplin, kemampuan intelektual, keterampilan teknis dan pengembangan potensi ilmiah yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah maupun di masyarakat. Dengan demikian, Sistem pendidikan di IPDN difokuskan pada proses pembentukan dan pengembangan tiga ranah Kecerdasan Praja IPDN yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, dan Kecerdasan Emosional. Beliau juga menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas siapapun yang merusak nama baik Kampus IPDN dengan aksi-aksi kekerasan, karena akan merugikan dan menyakiti semua pihak. Lebih lanjut beliau juga menyatakan, Kampus IPDN memiliki banyak sarana penyaluran bakat mulai dari seni hingga olahraga untuk menghindari aksi-aksi kekerasan. Menurutnya, pihaknya tidak akan hanya memberlakukan pemecatan terhadap semua pihak yang terkait dengan aksi-aksi kekerasan di IPDN,melainkan juga akan memprosesnya secara hukum.
Untuk
mewujudkan tujuan dan tugas pokok tersebut, kepada seluruh satuan Praja IPDN
dikembangkan kegiatan pengajaran, pelatihan dan pengasuhan secara kurikuler dan
extra kurikuler dilengkapi dengan Peraturan Tata Kehidupan Praja dalam kesatuan
pendekatan persuasif edukatif dengan metode Among Asuh.
Selain itu,
Hasil yang diharapkan adalah terbentuknya jati diri kader Pamong Praja melalui
perubahan sikap dan perilaku disiplin dalam berpikir dan bertindak sesuai
struktur, kultur dan prosedur yang berlaku. Muda Praja dituntut untuk disiplin
berdasarkan prinsip keluhuran budi pekerti, taat, patuh dan loyal serta penuh
semangat persahabatan dan kekeluargaan yang dikemas dalam proses enkulturisasi
budaya.
Mengakhiri
sambutannya ada beberapa hal yang beliau tekankan, yakni:
Pelantikan Muda Praja merupakan pertanda selesainya babak awal masa penyesuaian diri dari masyarakat umum untuk siap menjadi bagian integral Civitas Akademika IPDN. Untuk itu, beliau memberi pesan kepada Praja untuk mengikuti dan mentaati sistem, norma dan kaidah kehidupan, baik Peraturan Tata Kehidupan Praja, Tata Krama maupun Sistem Nilai Pembelajaran, Pelatihan dan Pengasuhan.
Pelantikan Muda Praja merupakan pertanda selesainya babak awal masa penyesuaian diri dari masyarakat umum untuk siap menjadi bagian integral Civitas Akademika IPDN. Untuk itu, beliau memberi pesan kepada Praja untuk mengikuti dan mentaati sistem, norma dan kaidah kehidupan, baik Peraturan Tata Kehidupan Praja, Tata Krama maupun Sistem Nilai Pembelajaran, Pelatihan dan Pengasuhan.
Bangun dan
tegakkan motivasi Praja untuk mengejar cita-cita sebagai kader pemerintahan di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Tanamkan rasa cinta
kepada almamater, cinta tanah air dan galang rasa kebersamaan sesama anak
bangsa. Meskipun Praja berasal dari berbagai latar belakang suku, agama,
kedaerahan, namun di lembaga ini mereka dididik berdasarkan Wawasan Nusantara
dan 4 Pilar Kebangsaan. Perasaan kebersamaan dan keinginan untuk
bersatu berfungsi sebagai unsur perekat yang sangat ampuh,
sehingga semua perbedaan justru melahirkan suatu prinsip mendasar,
Korsa Pamong Praja, dimana komitmen sebagai Praja, dan sekaligus sebagai
simpul pemersatu, pengikat persatuan NKRI.
Praja harus
tanggap dalam menyikapi dan merespons munculnya setiap permasalahan, bekerja
dan belajar dengan hati nurani, memiliki rasa kepedulian terhadap
masyarakat, berorientasi pada peningkatan prestasi dan kompetensi,
serta mengembangkan jiwa kepamongan.
Usai pelantikan
calon PRAJA Menjadi MUDA PRAJA IPDN kurang lebih 2001 PRAJA, pimpinan kepala
biro 3 IPDN Mengijinkan pesiar bersama orangtua mulai pukul 14.00- 22.00 wib. Dengan
banyaknya kendaraan dan orang yang melintasi jalan utama jatinangor sumedang
jawa barat maka jalan tersebut macet total selama 4 jam.
(AMOYE)
BHINEKA NARA EKA BHAKTI....................................................................?
PRAJA.